Multivibrator merupakan sirkuit dengan dua buah kondisi/keadaan, yang biasa digunakan untuk menghasilkan dan mengolah sinyal/pulsa. Ada tiga jenis multivibrator, yaitu : astable (free-running), monostable (one-shot), and bistable (flip-flop).
Multivibrator astabil atau free running adalah multivibrator yang memiliki dua keadaan kuasi stabil (bukan keadaan stabil), dan kondisi rangkaian berosilasi di antaranya. Dalam hal ini tidak diperlukan sinyal trigger luar untuk menghasilkan perubahan keadaan. Karena sifat osilasi diantara dua keadaan ini, rangkaian astabil digunakan untuk menghasilkan gelombang segi empat.
Multivibrator monostabil atau one shot, menghasilkan satu pulsa dengan selang waktu tertentu dalam menanggapi suatu sinyal trigger dari luar. Ini berarti bahwa hanya satu saja keadan stabil. Penerapan trigger mengakibatkan perubahan keadaan kuasi stabil, yang berarti bahwa rangkaian tetap berada pada keadaan kuasi stabil pada selang waktu yang ditentukan dan kemudian kembali ke keadaan awal. Akibatnya adalah sinyal trigger internal dibangkitkan yang menghasilkan transisi keadaan stabil.
Rangkaian multivibrator bistabil memiliki ciri-ciri, bahwa rangkaian ini tetap berada pada tingkatan (level) keluaran yang diberikan apabila tidak dikenakan sinyal (trigger) dari luar. Penerapan sinyal dari luar akan menyebabkan perubahan keadaan, dan tingkat keluaran ini akan tetap sampai ada sinyal dari luar berikutnya. Jadi rangkaian bistabil memerlukan dua sinyal sebelum kembali kekeadaan awal.
ASTABLE MULTIVIBRATOR
Astable multivibrator atau disebut freerunning multivibrator adalah mutivibrator yang tidak mempunyai stable state yang permanen. Multivibrator astabil adalah suatu rangkaian yang mempunyai dua state dan yang berosilasi secara kontinu guna menghasilkan bentuk gelombang persegi atau pulsa di outputnya. Pada multivibrator astabil, outputnya tidak stabil pada setiap state, tapi akan berubah secara kontinu dari 0 ke 1 dan dari 1 ke 0.
kapasitor akan mencharge atau mendischarge sampai ke resistor R2 (tegangan ini secara perlahan-lahan akan naik atau turun),itu terjadi setelah tegangan di op amp terminal inverting sama dengan tegangan di terminal non inverting (output tegangan op amp merupaan pembagian antara R1 dan R2). Outputnya akan di alirkan ke arah sebaliknya . Proses ini akan berulang dengan kapasitor discharge (apabila sebelumnya kapasitor dalam keadaan mencharge) atau bisa juga sebaliknya.